Sunday, March 22, 2020

DOA ROSARIO & LITANI MOHON KEHADIRAN ALLAH


ROSARIO, MOHON KEHADIRAN ALLAH
DOA KOMUNIO KERINDUAN
DOA TINGGALLAH BERSAMAKU, YA TUHAN




Pembukaan; Lagu Roh Kudus lain atau
‘Datanglah Roh Maha Kudus’
*Datanglah~ Roh ma~ha kudus, masuki hati~ umat-Mu, sira~mi jiwa~ yang layu, de~ngan em~bun kur~nia-Mu.
*Roh cinta~ Bapa~ dan Putra, taburkanlah cin~ta mesra, dalam ha~ti ma~nusia, cin~ta a~nak pa~da Bapa.
*Roh Kristus~ aja~ri kami, bahasa cinta~ ilahi, satu~lah bangsa~ semua, ka~rena baha~sa cinta.
*Penggerak~ para~ rasul-Mu, lepaskan lidah~ yang kelu, supa~ya~ kami~ wartakan, kar~ya ke~s’lama~tan Tuhan. A~min~.

Doa  Pembukaan : Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami. Hadirlah di sini, terangilah hidup kami. Bukalah mata hati kami, agar kami melihat Engkau. Gerakkanlah hati kami, agar selalu mengharapkan Engkau. Tunjukkanlah bahwa Engkau dekat, agar kami merasakan kehadiran-Mu. Tunjukkanlah kekuatan-Mu, dan bebaskanlah kami. Hadirlah di sini supaya kami hidup. Engkau kuat laksana api, kobarkanlah semangat kami. Engkaulah sumber hidup kami. Muliakanlah nama-Mu dan wahyukanlah  Diri-Mu, ya Bapa, supaya kami menyembah Dikau dan memuliakan namaMu selalu.
Aku Percaya; Bapa Kami; Salam Putri Allah Bapa...dst



Peristiwa mulia I. Yesus Bangkit dari Alam Maut.
DOA: Hadirlah di sini ya, Allah, tinggallah di tengah kami. Engkau fajar di pagi hari, terangilah mata kami. Allah segala kekuatan, Allah bagi manusia. Tunjukkanlah wajah-Mu, berilah kami hidup-Mu. Engkau Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Dekatlah pada kami, agar kami hidup. Dan memuliakan namaMu melalui kata dan perbuatan kami.
Bapa kami 1x Salam Maria 10x…Kemuliaan, dst
DOA: Allah Roh Kudus, Engkau hadir dalam dunia, pada segala zaman dan dalam segala bangsa. Dari daya-Mu kami hidup. Kami pasrahkan diri pada bimbingan-Mu. Engkau maha agung dan mahasuci, namun toh sangat dekat dengan  kami semua. Engkau mempunyai hati bagi kami, namun Engkau lebih besar dari hati kami. Maka kami mengaku bersama rasul Paulus, ‘Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita’. Datanglah, Roh Kudus, dan baharuilah muka bumi.


Peristiwa ke-2 : Yesus Naik ke Surga
DOA : Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami. Engkau cahaya pagi, datang dan bebaskanlah kami. Dari abad ke abad, Engkau selalu setia. Untuk masa kini pun, Engkaulah Allah bagi manusia. Engkaulah Allah yang kudus,  siapakah dapat melihat Engkau? Engkau jauh tak terhingga, namun dekat pula. Engkau sungguh Allah bukan sekedar khayalan kami. Bila Engkau tak ada, apa gunanya kami hidup. Jadilah nafas kami, darah dalam nadi kami. Jadilah kehendakMu di dalam diri kami, dalam keluarga kami, dalam komunitas kami,  dalam Paroki dan Gereja kami; jadilah kehendak-Mu dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, dalam budaya dan ekonomi dunia ini.
Bapa kami 1x ; 10 x Salam Maria; kemuliaan…dst.
DOA : Allah, Roh Kudus, bila kami memikirkan dan membicarakan Dikau, kami senantiasa hanya meraba-raba dan mencari-cari. Manusia yang mengalami Dikau memakai lambang untuk mengungkapkan pengalamannya, seperti yang dikatakan Yesus, “Angin bertiup ke mana ia mau, dan kami mendengar bunyinya, tetapi kami tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi”. Demikian juga, tanpa Dikau kami tidak akan mengerti, siapakah Engkau. Engkau mewahyukan misteri  paling dalam dari Allah dan Yesus Kristus. Datanglah, Roh Kudus, dan baharuilah muka bumi.


Peristiwa ke-3: Roh Kudus Turun atas Para Rasul
DOA : Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami.  Dalam Dikau kami hidup, dalam Dikau kami berada. Kami ingin melihat Engkau, sungguh dan dari dekat. Bukalah tanganMu agar kami mendapat rejeki, roti dari surga dan rejeki dari hasil usaha dan kerja kami oleh berkatMu.
Bantulah kami agar kami pun rela dan mampu membagi rejeki dengan orang yang kelaparan. Jangan berbalik dari kami, jangan biarkan kami mati. Jangan biarkan kami kembali menjadi debu. Tetapi ampunilah kesalahan kami terhadapMu, ya Bapa, kesalahan kami terhadap dunia ciptaanMu, kesalahan kami terhadap sesama kami.
Bapa kami;  Salam Maria;  kemuliaan, dst……..
DOA: Allah, Roh Kudus, oleh karena Engkau, kami dapat berseru, ‘ya, Abba, ya Bapa!’ Kami menyebut Dikau sumber hidup; Engkau mendorong kami, agar bersama dengan orang lain kami melawan kekuatan maut dalam dunia ini dan memperjuangkan hidup. Kami ikuti undangan Kristus yang bangkit, ‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum! Dari dalam hatinya akan mengalir sungai air hidup’. Kami menyebut Dikau Kasih. Di mana pun manusia berusaha dengan nyata untuk mengasihi, di situ Engkau berkarya. Datanglah Roh Kudus, nyalakanlah dalam diri kami api cinta kasih-Mu!


Peristiwa ke-4 Bunda Maria Diangkat ke Surga
DOA : Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami. Utuslah Roh-Mu agar segalanya menjadi baru. Berilah bumi ini wajah yang baru. Untuk semua manusia, di mana pun mereka berada. Untuk semua manusia, yang kaya dan yang miskin. Untuk semua manusia, yang tua dan yang muda. Bantulah kami agar dapat membebaskan orang dari beban dengan mengampuni. Dan bila kami tergoda untuk mengandalkan kekuatan diri kami sendiri, jagalah kami dengan kasih-MU.
Bapa kami ; Salam Maria; Kemuliaan.., dst.
DOA :  Allah, Roh Kudus, kami mengakui dan mengalami Dikau di dalam hidup keluarga kami, dalam hidup berkomunitas dan dalam Gereja. Engkau berkarya, di mana pria dan wanita mengikuti Yesus dalam menggembala dan mengajar umat-Mu, dalam pewartaan dan bantuan social. Engkau menyemangati kami untuk memberi kesaksian tentang Kristus. Engkau membantu kami untuk mewujudkan persatuan dan menghimpun kami supaya kami bisa saling menerima. Datanglah Roh Kudus, dan wajah Gereja akan menjadi baru.



Peristiwa ke-5 : Bunda Maria dimahkotai di surga
DOA: Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami. Engkau lubuk segala hati, terang hati kami. Kami berseru kepada-Mu: hadirlah di sini. Di tempat di mana kami berada, jadilah damai-Mu. Di dalam rumah kami; di dalam komunitas kami; di dalam gereja dan di dalam hati kami masing-masing; tinggallah damai-Mu. Bebaskanlah kami dari segala rasa dendam, iri dan dengki, dari kutuk-kutuk dosa, dari segala bentuk penyelewengan dan perpecahan; bebaskan kami dari segala ketakutan, dari segala kuasa maut dalam diri kami sendiri mau pun yang ada di dunia ini. Tampakkanlah diri-Mu dan ciptakanlah damai. Bagi anak-anak, bagi para remaja dan kaum muda; bagi keluarga-keluarga muda, jadilah masa depan. Jadilah Engkau masa depan bagi hidup kami di sini. Pada Dikau kami percaya, dalam Dikau yang hidup. Karena Engkau tak pernah mengecewakan orang yang percaya kepada-Mu.
Bapa kami; Salam Maria; Kemuliaan dst
DOA :  Allah, Roh Kudus, bantulah kami dalam memperjuangkan masa depan kami masing-masing; masa depan keluarga kami; masa depan komunitas kami dan masa depan Gereja agar menjadi lebih baik. Semoga kami mau  ikut berjuang bagi masa depan  bangsa manusia dan dunia, di mana terdapat keadilan, kebebasan dan damai. Berilah agar kami berani bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, menyiapkan jalan untuk kehadiran Allah, hari ini dan sepanjang hidup kami.  Datanglah, ya Roh Kudus dan baharuilah muka bumi. Amin
Lagu Maria…..penutup.


Doa sesuai Video ini.....
Doa Komuni Batin dari Santo Alfonsus Liguori
Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin. 



DOA MOHON AGAR TUHAN TINGGAL BERSAMA KITA

oleh St Padre Pio


Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku amat memerlukan kehadiran-Mu, agar aku tidak melupakan-Mu. Engkau tahu betapa mudahnya aku meninggalkan-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku lemah dan aku memerlukan kekuatan-Mu, agar aku tidak seringkali jatuh.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah hidupku dan tanpa-Mu aku tanpa gairah hidup.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah terangku dan tanpa-Mu aku dalam kegelapan.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, untuk menyatakan kehendak-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, agar aku mendengar suara-Mu dan mengikuti-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku rindu untuk mencintai-Mu sehabis-habisnya dan selalu berada dalam hadirat-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, jika Engkau menghendaki aku setia kepada-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku rindu menjadikan jiwaku yang malang ini sebagai tempat penghiburan bagi-Mu, sebuah pelabuhan Cinta.
Tinggallah bersamaku, ya Yesus, karena malam menjelang, siang segera pergi, dan kehidupan akan berakhir; kematian, pengadilan dan kehidupan kekal semakin dekat. Amatlah penting bagiku untuk memperbaharui kekuatanku supaya aku tidak berhenti di tengah jalan dan untuk itu, aku membutuhkan Engkau. Malam menjelang dan kematian semakin dekat, aku takut akan kegelapan, pencobaan-pencobaan, kekeringan, salib serta penderitaan.
Oh, betapa aku membutuhkan-Mu, ya Yesus-ku, dalam malam pengasingan ini!
Tinggallah bersamaku malam ini, ya Yesus, dalam hidup yang sarat dengan mara bahaya, aku membutuhkan Engkau.
Ijinkan aku mengenali-Mu sama seperti para murid mengenali-Mu pada saat pemecahaan roti, agar Ekaristi Kudus menjadi Terang yang menghalau kegelapan, menjadi kekuatan yang menopang daku, menjadi satu-satunya sukacita jiwaku.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena pada saat kematianku, aku rindu untuk tetap bersatu dengan-Mu, jika tidak dengan Komuni, setidak-tidaknya dengan rahmat dan cinta.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena hanya Engkau sajalah yang aku rindukan, Cinta-Mu, Rahmat-Mu, Kehendak-Mu, Hati-Mu, Roh-Mu, karena aku mencintai-Mu dan aku tidak menghendaki yang lain selain dari mencintai-Mu lebih dan lebih lagi.
Dengan cinta yang teguh, aku hendak mencintai-Mu dengan segenap jiwaku sementara aku di dunia dan kelak mencintai-Mu dengan sempurna dalam keabadian.
Amin.



NB:
St. Padre Pio menderita sengsara selama Konsekrasi. Ia bercahaya selama Komuni. Ia melihat para malaikat dan para kudus. Ia menyaksikan kemuliaan Tuhan dan surga terbuka. Selama Misa berlangsung, St. Padre Pio tampak menatap tajam ke suatu dimensi yang lain.
Apakah Bunda Maria selalu hadir dalam setiap Misa, demikian orang bertanya kepadanya. “Ya.” Apakah para malaikat juga selalu hadir? “Segenap penghuni kerajaan surga hadir.”
Yesus sendiri bersabda, 'Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu; Karena setiap orang yang meminta akan menerimanya, setiap orang yang mencari akan mendapatkan dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan! (Lukas 7:7-8)
Pengalaman pribadi saya dengan Doa ini adalah bahwa, permohonan kita, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi itu akan terkabul untuk banyak orang, bahkan seluruh dunia; Karena itu saya percaya, Doa ini cocok untuk kondisi seluruh dunia dimana COVID 19 menyebar dengan cepat. dengan tinggal diam di rumah. mendoakan Rosario ini, maka rantai virus ini akan Tuhan patahkan dengan rantai Rosario kita. Amin.
Pada waktu itu pertengahan 2002), saya baru memutuskan untuk melayani Tuhan full time. Paroki FX Kuta sedang membangun gedung gereja yang baru, terjadi banyak bom bunuh diri di dunia, termasuk di Bali 2 kali, juga ada bencana tsunami. dunia penuh masalah. suatu hari, 2004,  Romo Hady memberikan saya Doa Padre Pio di atas, dan saya doakan sejak 2004, lalu pada Mei 2005, seseorang meminta saya memimpin Doa Rosario, pada hari I Novena Roh Kudus. Saya menemukan Doa Litani Kehadiran Allah, Doa kepada Allah Bapa dan Litani Roh Kudus di buku Madah Bakti, maka saya menyatukan ketiga Doa tersebut dalam Doa Rosario Litani Kehadiran Allah di atas. kami doakan bersama sekali itu dan beberapa kali lagi, tetapi secara pribadi saya sering mendoakannya. Pada Desember 2005, gedung gereja FX Kuta selesai dibangun dan bisa dipakai pada HR Natal 2005, lalu 1 Mei 2006,  diresmikan dan 4 Juni 2006, pada HR Pentakosta dimulai juga Adorasi Abadi di Paroki St. FX Kuta (Adorasi Abadi Paroki I di Indonesia dan ke-2 setelah Surabaya). Dan Yesus tinggal bersama kita di ruang Adorasi Abadi hingga saat ini. Lalu semua menjadi baik. Bom berhenti, bencana berkurang, juga saat ini, Adorasi Abadi/Ruang Adorasi sudah dimiliki di banyak Paroki di Indonesia, walau pun tidak semuanya dapat disebut Adorasi Abadi, karena belum dikelola agar setiap saat selalu ada yang berdoa di dalam ruang Adorasi itu. 
Doa Rosario dan Doa Padre Pio  ini kadang masih sayadoakkan dan saya bagikan kepada para Adorer yang mau mendoakannya juga.
Dari Adorasi Abadi inilah kami tahu tentang "KOMUNI KERINDUAN' Seperti di Video atas. Bahwa bila kita tidak dapat mengikuti misa dan rindu untuk bersatu dengan Yesus, kita bisa datang ke ruang Adorasi dan mendoakan Doa Komuni Kerinduan. karena sekarang kita juga tidak dapat ke ruang Adorasi, maka kita bisa mendoakannya sambil memandang gambar Hosti Kudus atau memandang salib, atau pada saat mengikuti Misa On Line/Streaming.
Saat ini, ketika membaca berita-berita begitu cepatnya Covid 19 ini menyebar, saya merasakan bahwa seluruh dunia dicekam ketakutan. Lalu saya teringat penglihatan saya di ruang Adorasi FX Kuta pada Agustus 2018 lalu. ketika mulai terjadi gempa di Lombok yang juga sampai ke Bali, beberapa kali, ketika saya sedang berdoa di Adorasi, saya bisa merasakan tiba-tiba, seperti ada sayap yang menutup seluruh ruang Adorasi, saya bertanya, 'Apa ini, Tuhan?' Tuhan membuka mata batin saya melihat yang namanya 'Malaikat Maut'. O my God... hitam, tinggi besar dengan sayap hitam yang lebar. saya begitu ketakutan, tetapi Bunda MAria mengajar saya, bagaimana harus berdoa, agar malaikat maut itu pergi. yakni, saya harus berada di ruang Adorasi mulai tengah malam sampai pagi, menemani penjaga Adorasi Malam, berdoa bersama mereka. Rosario pada 00.00 dan Koronka pada 03.00 pagi. Misa pagi, lalu datang ke Goa Maria, doa Rosario. pada jam 12.00 tengah hari, Doa Rosario, jam 15.00 doa Koronka, Jam 18.00 Doa Rosario lagi. begitu seterusnya, saya kira selama 9hari berturut-turut. Ada satu malam, saya ajak beberapa teman (Nona, Nonik, Esther, Yohanes, Roga, Nesta) untuk berdoa bersama di ruang Adorasi Abadi. Kami bahkan mendoakan seluruh peristiwa Rosario. Tepat tengah malam - sampai selesai. Permohonan kami sama, agar Bali, NTB, NTT dan seluruh Indonesia, juga dunia, dibebaskan dari bencana alam, agar  pulau Bali dan seluruh Indonesia, tetap menjadi tempat yang damai, di mana orang-orang datang dan menemukan Tuhan di setiap gereja yang ada. Lalu saya tambahkan dengan doa yang Bunda Maria ajarkan, 'Demi kehadiran Yesus Kristus di dalam Tabernakel di semua gereja Katolik dan dalam ruang Adorasi Abadi di semua Paroki, dan demi kehadiran hadirat Tuhan di semua tempat Ziarah Bunda Maria, bebaskan kami dari semua bencana alam; dan semoga santo Dominikus yang memegang tongkat api Bunda Maria diutus  untuk memecah gelombang besar di bawah laut/bumi penyebab tsunami, menjadi ombak-ombak kecil yang indah dan tidak membahayakan."
Pada saat saya sedang mendoakan hal itu, kuasa gelap tidak berdiam diri, ia berusaha mengganggu saya dengan berbagai cara, terutama lewat kebencian beberapa orang, yang terus menerus menggosipkan saya, melontarkan kebencian, bahkan mempengaruhi sahabat kenalan saya untuk membenci dan menjauhi saya. Namun, Tuhan menenangkan hati saya untuk tetap fokus berdoa dan jangan memikirkan masalah itu. 
Perasaan tenang ini mengingatkan saya akan bacaan yang saya temukan, ketika pertama kali memutuskan ikut bergabung melayani Tuhan di PDKK Aloysius Gonzaga Denpasar, pada Februari 1997 (lama buanget yaa?) saya menandai pada Alkitab saya, yang sudah saya hadiahkan kepada adik saya. jadi saya ingat ayatnya. Yeremia 1:19, 'Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.” 
Tapi saat itu, ketika saya membukanya, bukan pada Ayat 1:19, tetapi pada  Yeremia 15:20-21, 'Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."
Saya sadar, bukan 'manusia' yang dimaksudkan dalam Yeremia ini, tapi 'kuasa gelap yang mempengaruhi mereka'. 



Memang berat, bila sedang menjalani perintah Tuhan. Tapi janji Tuhan tetap sama, IA MENYERTAI KITA UNTUK MELEPASKAN dan MENYELAMATKAN KITA. 
Sementara saya berdoa, ada seorang Adorer yang telah bekerja selama 10th di Adorasi lalu pensiun, menelpon dari Ambon menceritakan mimpinya. Mimpi itu tentu membuat saya ngeri. Saya teringat pengalaman kami, bila kami mengetahui sesuatu yang buruk akan terjadi, kami  mendoakannya lalu memberitahu kepada seorang Imam untuk dibawa dalam misa, maka bencana itu akan Tuhan cancel sehingga tidak terjadi apa-apa, malah sebaliknya jadi damai dan sejahtera. Maka saya memutuskan untuk mengirim Whatsapp ke Romo Hady yang saat itu sudah bertugas di Seminari Tuka. Saya meminta Romo Hady agar mendoakannya dalam Misa, agar di Bali tidak terjadi bencana tsunami. 
Ajaibnya, pada tanggal 17 Agustus 2018, di FX Kuta, ada Misa pkl. 15.00 bersama Komunitas Cinta Kasih (KCK) yang berultah. Misa itu dipimpin oleh Uskup Denpasar, MGR. Silvester San, dan beberapa Romo/Imam, termasuk Romo Hady Setiawan. Apakah itu hanya sebuah kebetulan? Namun bagi saya, ini adalah kesempatan. Cepat-cepat saya menuliskan intensi misa dan seorang teman adorer memberikannya ke Romo Hady agar disampaikan ke bapa Uskup San untuk didoakan dalam Misa itu. Puji Tuhan hanya ada dua intensi Misa selain ultah KCK. Maka bapa Uskup Silvester San sendirilah yang membacakan intensi itu. Hati saya berdebar-debar menanti, apakah intensi misa saya akan dibacakan bapa Uskup!! Saya kuatir karena intensinya tidak seperti biasanya, seperti misalnya bersyukur atas doa yang terkabul atau doa untuk orang sakit; nanti dikira main-main?! OMG, tolonglah, doa saya dalam hati. Ketika bapa Uskup San membacakan intensi doa itu, suara beliau sempat tertahan beberapa detik, barulah melanjutkan. hampir saja saya menitikkan air mata. tunai sudah tugas saya. intensi saya berbunyi, 'mempersembahkan Doa Rosario dan Novena di ruang Adorasi Abadi, Mohon agar pulau Bali dibebaskan dari bencana tsunami."
Selesai Misa dan acara ucapan Selamat untuk ibu-ibu KCK yang ber-ultah, saya kembali ke Adorasi ingin mengucap syukur sebelum pulang istirahat, karena malam pasti ke adorasi lagi. 
Pada saat duduk dan menundukkan kepala itu, muncul lagi sang malaikat maut di atas ruang adorasi, sayapnya yang panjang hitam hampir memenuhi plavon sehingga saya bisa merasakan suasana yang kelam. Tapi mungkin karena baru selesai diberkati Uskup, perasaan tidak setakut sebelumnya. Dan kali ini, malaikat maut itu tidak lama, hanya beberapa detik saya merasakan kehadirannya, tiba-tiba saya merasa bahwa sayapnya disatukan lalu dengan bunyi seperti burung terbang, 'wussh!' dia terbang melesat ke atas menembus plafon. Hati saya menjadi sangat legaaaa. Beban yang saya pikul selama ini, tiba-tiba hilang. Sejak saat itu setiap kali masuk Adorasi, saya tidak merasakan kehadirannya lagi dan hati saya mulai lebih ceria. Namun karena masih merasa ingin ngobrol dengan Tuhan setiap malam, maka saya putuskan untuk tetap melanjutkan doa-doa saya di adorasi setiap malam. Sampai akhir   Agustus, saya minta tanda dari Tuhan, apakah tugas saya sudah selesai? Saya mendapatkannya, dan saya berhenti mendoakan hal tersebut. 
Ketika saya berada di Ruang Adorasi Abadi St Joachim Lidcombe Sydney-Australia, (Senin-Rabu sore, 16-18 September 2019), saya menemukan sebuah gambar Yesus sedang menangis dengan tulisan 'I am thirsty for you' Selama tiga hari itu, seluruh Sydney hujan deras dan Yesus berpesan bahwa Ia sedang menangisi negeri itu. Saya tidak mengerti dan tidak bertanya apa-apa kepada Tuhan. saya hanya berpikir dengan heran, kalau Tuhan Yesus menangis, alam ikut menangis. Selama tiga hari, lihat, betapa banyaknya air mata-Mu, Tuhan. Hari Sabtunya, 21 September, saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dulu, untuk mengurus Visa lagi di sini. 
Setelah kebakaran besar melanda negara itu, ketika mendoakannya, barulah saya teringat hal itu, bahwa Tuhan sudah menangisinya sebelumnya. Seandainya saya tahu saat itu arti dari tangisan Yesus itu, saya tentu akan memilih tetap tinggal dan memperpanjang visa dari Sydney. Karena itulah, saat ini, sebelum kembali ke Australia, saya bertanya, 'apa yang bisa saya lakukan, Tuhan?' Roh Kudus menginspirasikan saya untuk sharingkan doa ini, agar saya bisa berdoa bersama yang membacanya dan tertarik untuk mendoakannya, sehingga doa kita makin kuat. 

Semoga dengan kesaksian saya ini, pembaca tergerak untuk berdoa sungguh-sungguh untuk menghentikan wabah covid19 ini, dengan Rosario di atas atau Koronka dan doa lainnya, lalu mengirimkan intensi misanya ke Uskup atau Pastor setempat dan mendoakannya saat Misa Streaming. Saya percaya, kita semua akan dilindungi dan wabah ini akan cepat berlalu. Jangan takut, ketika kita mendoakannya, Tuhan akan melindungi kita seperti janjinya di Yeremia 15:20-21. 
Yeremia 15:20-21, 'Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim." ----- ingat, yang dimaksud, bukan orang tapi roh kegelapan/sakit-penyakit/covid19 -----





Salam dari rumah aja dulu---rumah Heidy-Yudha/Jimbaran, Maret 2020/Narita.


(Salam dari 'di rumah aja'.. 'Stay at home only' and pray alone or with family/narita)

No comments:

Post a Comment