Thursday, December 9, 2021

"RASAKAN HADIRAT TUHAN DENGAN SEPENUH HATI" - WEREAD_BACAAN ALKITAB-KISO...


"RASAKAN HADIRAT TUHAN DENGAN SEPENUH HATI" - RENUNGAN: TIMOTIUS HENGKY, BALI | PEKAN ADVEN KE 2 | 10-12-21 | https://youtu.be/hZvszhU0V34 ​BACAAN HARI INI: YESAYA 48:17-19 'Keluhan TUHAN' MAZMUR 1:1-2.3.4.6; MATIUS 11:16-19 DIRECTED BY: WEREADTravellingwithJesusTeam For Watching all Video is here: https://www.youtube.com/c/WEREADTravellingwithJesus Upload ke Youtube Pertama kali (21 Nov 2020 pada Pesta Bunda Maria dipersembahkan di Bait Allah; Ultah I 21 November 2021; pada HR Kristus Raja Semesta Alam) Episode II; 651 Video.


Bagian 2, Pengalaman bersama Yesus dan Bunda Maria di Tahun 2019:

Hari ini Bacaan I, Yesaya berbicara tentang Keluhan Tuhan atas umat-Nya.
Saya jadi teringat bahwa sebelum Saya melihat YESUS menangis dalam ruang Adorasi St. Joachim Sydney, pada awal Agustus dan akhir Agustus, saya mendengar keluhan TUHAN.
Pertama, tanggal 5-8 Agustus 2019, saya mengikuti Adorasi bersama selama 4 hari di St Mary Cathedral-Sydney, atas anjuran Uskup Agungnya untuk beberapa perjuangan orang-orang berkehendak baik atas peraturan melegalkan Aborsi dan tuduhan atas pimpinan tertinggi agama, walau beliau tidak bersalah, tapi pembencinya begitu banyak ingin menjebloskan dia ke Penjara. Pada hari ke 2, saya sedang memandang ke arah Sakramen di Altar dan saat itu terdengar keluhan, 'Bukan ini yang AKU kehendaki, mengadakan Adorasi apabila diperlukan saja; AKU ingin agar di Katedral ini didirikan Adorasi Abadi, sehinggaumat dan pengunjung yang datang tidak sekedar menikmati keindahan Gedung dan Patung Orang Kudus, tapi juga berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus yang ditahtakan."
Seperti biasa, saya diam dan mencerna setiap kata yang terucap dari arah Sakralem tapi terdengar di dalam batin yang paling dalam, tapi juga mempengaruhi pikiran, seolah pikiran saya mendengarkan pikiran KRISTUS.
Pada sore hari setelah Misa, saya mencoba berbicara dengan seorang adorer dari Filipina dan seorang Pastor India, yang sepanjang malam kami ada di sana; saya tanya, 'Apakah memungkinkan, untuk membangun Adorasi Abadi di Katedral Saint Mary ini?" Pastor dari India menjawab, 'mesti tanya ke Imam-Imam yang bertugas di sini." Kalau teman baru dari Filipina, "Rose' menjawab, 'Sepertinya di sini sudah ada Adorasi Abadi. saya pernah ke sana. kalau kamu suka Adorasi, saya akan berikan nama Gereja yang ada Adorasi Abadinya."
Esok pagi harinya setelah Misa, kami bertemu dengan Imam yang memimpin Misa, orang Vietnam, 'Romo, apakah memungkin ada adorasi Abadi di sini?" Imam itu menjawab, 'Tidak mungkin ada Adorasi Abadi di sini. Akan sangat mahal biayanya. Lampu-lampunya.., bayar security... Ini empat malam lima hari saja, biaya sewa securitynya mahal sekali.' Lagian dekat sini ada Paroki yang mengadakan Misa dan Adorasi setiap pagi, siang dan Sore dan Ada juga di Lidcombe, ada Ruang Adorasi Abadi. saya pikir itu sudah cukuplah."
Lalu saya kembali ke ruang Adorasi di mana banyak orang sedang beradorasi; saya duduk dan berbicara dalam hati, 'TUHAN, gak bisa! gak bisa ada Adorasi Abadi di sini." sambil melihat-lihat juga ke atas dan sekeliling dan merasa serem juga kalau ada Adorasi malam dan mesti sendirian di gedung sebesar ini hehehe.'
Setelah menyampaikan jawaban Romo yang bertugas di Katedral tersebut, saya merasa lega dan berpikir sudah selesai tugasku; namun saya merasa Tuhan YESUS masih berbicara bahwa IA ingin agar Sakramen MAHAKUDUS jangan hanya tersembunyi dalam Tabernakel, karena kelaliman, serangan terhadap Gereja dan Umat Allah, serta dosa jaman ini hanya bisa dikalahkan dengan Adorasi yang tak pernah berhenti, terus menerus dalam penjagaan umat. Diperlukan perubahan dalam pentahtaan Sakramen Mahakudus; di setiap Katedral atau Gereja besar, dibuatkan sebuah ruang Adorasi Sakramen Mahakudus; Sudah Saatnya Adorasi Abadi ditahtahkan terus menerus, bukan hanya diperlukan saja untuk sebuah perjuangan baru ditahtakan, tetapi seterusnya ditahtakan supaya umat bisa bicara dengan TUHANnya dari hati ke hati berhadapan muka seperti saat itu. Dan cahaya Kerahiman yang terpancar walau tidak keliahatan akan menyelamatkan umat dan juga janji tentang berkat.
Saya terus memandang Sakramen dan berbicara dalam hati. "Mereka bilang gak bisa, Tuhan. Mahal dan mau di ruang yang mana? gak ada ruang kecil di sini."
Esoknya pada hari ke 4, setelah misa pagi saya berjalan mengikuti kerumunan umat menuju Pintu utama, berhenti di sebuh patung Bunda Maria dan Salib besar, dekat pintu masuk. saya duduk sebentar berdoa dan merasa bahwa ini bisa disekat dan dijadikan ruang kecil tuk Adorasi; entah itu pikiran saya sendiri atau inspirasi dari TUHAN, saya hanya merasa secara pribadi sebetulnya saya sudah melupakan itu tetapi ada sebuah pribadi yang hangat yang terus menginginkan Adorasi Abadi ada di gedung Katedral itu.
Saat itu saya sempat berpikir, mungkin karena lama melayani di Adorasi FX Kuta, jadi ada kerinduan untuk ada Adorasi di sini;
Namun pada saat pandemi C19, dan mulai bermunculan Live Adorasi 24 jam, di mana Sakramen Mahakudus ditahtahkan live streaming di Youtube, sehingga semua orang dari seluruh dunia bisa berdoa Adorasi Online, saya teringat bahwa Tuhan Yesus sudah menginginkan hal ini, tahun sebelumnya. Saya jadi lebih percaya akan kehadiran Tuhan Yesus dalam Adorasi untuk lebih dekat dengan umatNYA. (bersambung)



No comments:

Post a Comment